JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Senin (30/9/2024), untuk membahas integrasi database Kadin dan BUMN.
Erick Thohir dan Anindya antara lain membicarakan kartu tanda anggota (KTA) Kadin yang akan dibuat terintegrasi dengan database BUMN, sehingga anggota asosiasi ini bisa langsung melakukan kemitraan usaha dengan pemerintah (public private partnership/PPP).
Menurut Anindya Bakrie, Kadin dan Kementerian BUMN dapat bekerja sama, utamanya mengerjakan proyek-proyek di perusahaan BUMN. “Langkah kerja sama pengerjaan proyek itu dapat dimulai dengan penggabungan database Kadin dan Kementerian BUMN. Kita ingin menjalin kerja sama lebih baik,” ujar Anindya Bakrie di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Anindya Bakrie didampingi delapan anggota Kadin provinsi, Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja 2014-2016 Saleh Husein, serta perwakilan asosiasi dan tim formatur.
Anin menjelaskan, rekomendasi untuk penyatuan sistem database Kadin dan BUMN juga dapat digunakan untuk memantau kinerja anggota Kadin. “Bagaimana sistem database Kadin bersama BUMN, misalnya aplikasi bank Himbara, Kopra atau Livin’, bisa gabung. Jadi, gampang database-nya untuk melihat member mana, kerjanya apa,” tutur dia.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengucapkan selamat kepada Anin yang terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.
Menurut Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, selain kerja sama dalam sistem database, diharapkan ada kolaborasi antara Kadin dan BUMN untuk program investasi. Kolaborasi ini dapat mendorong perekonomian nasional yang pada era Presiden terpilih Prabowo Subianto ditargetkan tumbuh 8%.
“Apabila ada program-program investasi yang skalanya pas, anggota-anggota kami juga pasti ingin berpartisipasi. Tapi, intinya bagaimana bisa membangun perekonomian lebih maju. Pada zaman Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) sudah luar biasa, zaman Prabowo mudah-mudahan bisa mencapai apa yang diniatkan (pertumbuhan ekonomi) sampai 8%,” papar Anin.
Transformasi BUMN
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan, perusahaan-perusahaan BUMN terus melakukan transformasi. Perusahaan pelat merah juga bisa menjadi benteng ekonomi nasional di tengah pasar yang terbuka.
“Pemerintah kan sudah membuka bahwa pasar ini sangat-sangat balance antara swasta, investasi untuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), serta untuk BUMN sendiri. Tadi, Pak Anin bersama saya dan seluruh anggota Kadin melihat ada improvisasi yang harus kita dorong ke depan,” ujar Erick.
Menteri BUMN mengemukakan, upaya penggabungan database Kadin Indonesia dan BUMN diharapkan bisa membuka ruang tender bagi swasta. Dengan demikian, pengusaha swasta, termasuk UMKM, dapat berperan.
“Tujuannya supaya ketika ada tender-tender itu kita buka selebar-lebarnya, sehingga peran swasta, UMKM, bisa menjadi bagian. Tentu dengan satu kesepakatan, yaitu good corporate governance (GCG),” tegas dia.**