Ketum Kadin Anindya Bakrie: Pengusaha Menunggu Susunan Kabinet

Ketua Umum Kadin Indonesia dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dan ayahanda, Aburizal Bakrie berfoto bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani (paling kiri) dan pengusaha nasional, Chairul Tanjung (paling kanan) di area VIP pada acara pelantikan pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Dok. Anindya Bakrie

JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, para pelaku bisnis menunggu susunan kabinet di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang baru dilantik.

Anindya Bakrie mengatakan hal itu saat menghadiri  pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Anindya menegaskan, Kadin selalu menantikan kerja sama dengan pemerintah maupun swasta. “Kadin selalu percaya dengan public private partnership, kerja sama antara pemerintah dan swasta atau dunia usaha secara keseluruhan, termasuk BUMN dan koperasi. Berdasarkan undang-undang, Kadin adalah mitra strategis pemerintah dalam bidang ekonomi,” tandas dia.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie menjabat tangan mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono di sela-sela acara pelantikan pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Dok. Anindya Bakrie

 

Dengan demikian, menurut Anindya Bakrie, pihaknya menunggu susunan kabinet yang akan diumumkan Presiden Prabowo Subianto. “Kita tunggu pengumuman kabinet, hari ini atau besok, dan mudah-mudahan kita bisa mendampingi itu, memastikan program pembangunan berkelanjutan ini berjalan,” tutur dia.

Prabowo-Gibran mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2024-2029 pada Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Sebanyak 732 anggota MPR menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR itu juga  dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.

Negara-negara sahabat yang mengirimkan utusannya untuk menghadiri acara pelantikan Prabowo-Gibran di antaranya Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Leste, Serbia, dan China.

Negara lainnya adalah Kamboja, Selandia Baru, Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turkiye, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Jordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Brasil, dan Fiji.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie menjabat tangan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono pada acara pelantikan pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Dok. Anindya Bakrie

 

Berikut poin-poin penting isi pidato Prabowo selama 52,49 menit, sesaat setelah dilantik menjadi Presiden:

  • Pemerintahan Prabowo-Gibran siap melanjutkan estafet kepemimpinan, siap bekerja keras menuju Indonesia Emas, menjadi bangsa yang kuat, merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
  • Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman.
  • Kemerdekaan Bangsa Indonesia bukan hadiah, melainkan didapat dengan pengorbanan sangat besar. Pengorbanan terbesar adalah pengorbanan rakyat yang paling miskin, wong cilik, yang berjuang, memberi makan kepada para pejuang. Karena itu, negara harus berpihak kepada rakyat kecil.
  • Bangsa Indonesia harus berani mawas diri, berani memperbaiki diri sendiri, berani mengoreksi diri sendiri. Masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi yang sangat membahayakan masa depan bangsa ini.
  • Pemerintahan Prabowo-Gibran akan menjalankan pemerintahan dengan tulus, mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilihnya saat pilpres.
  • Terlalu banyak kebocoran anggaran, penyimpangan-penyimpangan,  kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha nakal, pengusaha-pengusaha  yang tidak patriotik.
  • Praktik korupsi akan diberantas melalui perbaikan sistem, lewat penegakan hukum yang tegas dan melalui digitalisasi.
  • Semua pejabat di semua tingatan wajib memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Penegakan hukum akan dilaksanakan secara tegas dan keras.
  • Jangan takut melihat realita bahwa sebagian rakyat Indonesia belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak rakyat berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah.
  • Para pemimpin jangan terlalu senang, cepat gembira, dan cepat puas melihat angka-angka statistik, padahal belum melihat gambaran utuhnya. Jangan merasa bangga Indonesia menjadi anggota G20 dan masuk  ekonomi ke-16 terbesar di dunia, karena kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar. Masih banyak anak-anak yang kekurangan gizi, masih banyak rakyat yang tidak dapat pekerjaan secara layak, masih banyak sekolah yang tidak terurus.
  • Bangsa Indonesia jangan seperti burung unta, yang jika melihat sesuatu yang tidak enak langsung memasukkan kepalanya ke dalam tanah. Mari menatap ancaman dan bahaya dengan gagah. Mari menghadapi kesulitan dengan keberanian. Mari bersatu untuk mencari solusi-solusi.
  • Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, paling lambat 4-5 tahun, Indonesia harus mencapai ketahanan pangan. Bahkan Indonesia siap menjadi lumbung pangan dunia.
  • Indonesia harus segera swasembada energi agar saat menghadapi kemungkinan terburuk, seperti perang dunia, bangsa ini sudah siap. Tanaman lokal bisa dimanfaatkan untuk swasembada energi, dari kelapa  sawit, singkong, tebu, sagu, hingga jagung. Indonesia juga punya energi panas bumi, batu bara, dan air yang cukup.
  • Berbagai subsidi harus tepat sasaran, sampai kepada yang membutuhkan, dengan memanfaatkan teknologi digital. Seluruh anak-anak harus bisa makan bergizi minimal satu kali sehari.
  • Program hilirisasi komoditas bakal dilanjutkan demi meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
  • Untuk menghadapi berbagai persoalan, segenap komponen bangsa perlu bersatu, berkolaborasi, bukan cekcok berkepanjangan. Indonesia butuh para pemimpin yang tidak saling caci maki, yang arif, bijaksana, cinta budaya dan sejarah bangsa sendiri, yang bangga terhadap tradisi dan adat bangsa sendiri.
  • Indonesia harus menjadi bangsa yang berdemokrasi, yang menempatkan kedaulatan rakyat setinggi-tingginya dalam dasar negara Pancasila. Demokrasi yang dijalankan bangsa Indonesia harus demokrasi yang khas untuk Indonesia, demokrasi yang berasal dari sejarah dan budaya Indonesia, yaitu demokrasi yang santun, demokrasi di mana berbeda pendapat harus tanpa permusuhan, tanpa caci maki, bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang. Demokrasi Indonesia  harus demokrasi yang menghindari kekerasan, adu domba, hasut-menghasut. Harus demokrasi yang sejuk, demokrasi yang damai, demokrasi yang menghindari kemunafikan.
  • Bangsa Indonesia harus bersatu dan bekerja sama untuk mencapai cita-cita para leluhur, yaitu bangsa yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghfur, bangsa di mana rakyat cukup sandang, pangan, papan, dan wong cilik bisa tertawa.
  • Setiap pemimpin di segala tingkatan harus sadar bahwa kekuasaan adalah milik rakyat, kedaulatan adalah kedaulatan rakyat, berkuasa seizin rakyat. Maka menjalankan kekuasaan harus sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Bukan bekerja untuk diri sendiri, kerabat, bukan pula untuk para pemimpinnya.
  • Bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka. Rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari penindasan, bebas dari penderitaan.
  • Bangsa Indonesia harus  bekerja keras dan berjuang tanpa menyerah untuk menghimpun dan menjaga semua kekayaan negeri ini. Jangan sampai kekayaan bangsa ini diambil murah oleh pihak-pihak lain. Semua kekayaan bangsa ini harus sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
  • Bangsa Indonesia harus membangun masa depan secara bersama-sama, tanpa membeda-bedakan suku, partai, agama, dan golongan.
  • Dalam mengahadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok, tidak ikut pakta-pakta militer mana pun.  Tetapi Indonesia punya prinsip antipenjajahan, antipenindasan, dan antirasialisme. Karena itu, Indonesia akan terus membela kemerdekaan bangsa Palestina yang terus ditindas.
  • Rakyat Indonesia harus menjadi bangsa yang berterima kasih kepada generasi pembebas, para pahlawannya, yang telah membayar saham kemerdekaan dengan darah dan air mata mereka. Bangsa Indonesia juga harus berterima kasih kepada para presiden terdahulu atas jasa-jasa mereka, dari mulai Bung Karno, Soeharto, BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan  Jokowi beserta para wapresnya.
  • Hentikan dendam, hilangkan kebencian, bangun kerukunan, bangun gotong royong sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
  • Bangsa Indonesia tidak mau mengganggu bangsa lain, tapi juga tidak mengizinkan bangsa mana pun mengganggu bangsa ini. ***

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pop up KADIN