JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto menjadikan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas para menteri. Negara-negara lain telah menerapkan kebijakan tersebut.
“Kalau kita ke China, mobilnya China semua. Di Jepang, Jepang semua. Di Rusia, Rusia semua. Di Amerika, Amerika semua. Kenapa nggak di Indonesia para menterinya memberi contoh?” ujar Anindya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Menurut Anindya Bakrie, penggunaan Maung sebagai mobil dinas jajaran Kabinet Merah Putih merupakan langkah yang baik sebagai branding produk-produk lokal.
Anin mengaku ikut tertarik menggunakan mobil Maung sebagai kendaraan pribadi, meski mobil tersebut akan diprioritaskan untuk para pejabat tinggi negara. “Inisiatifnya bagus,” tegas Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) itu.
Ditanya ihwal kemungkinan kerja sama dengan Pindad untuk memproduksi Maung, Anindya enggan berkomentar lebih jauh. Namun, ia tidak menolak jika PT Pindad berkesempatan menjalin kerja sama dengan salah satu anak usaha Bakrie & Brothers untuk memproduksi mobil Maung.
“Kalau kita bermitra dengan Pindad, ya tentunya kami tahulah posisi kami di mana. Tentu pada saatnya setelah available buat umum. Saya tidak kaget kalau banyak pengurus Kadin juga tertarik,” tutur dia.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi sebelumnya mengungkapkan, jajaran Kabinet Merah Putih dipastikan bakal menggunakan mobil dinas Maung buatan Pindad. Semangat yang ingin digelorakan Presiden Prabowo adalah Indonesia harus memiliki mobil buatan sendiri.
“Ya jadi dong, semangatnya adalah kita harus punya mobil buatan sendiri,” tandas Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Prasetyo mengakui, sejauh ini belum ada keputusan siapa saja jajaran pemerintahan yang akan menggunakan mobil dinas Maung. Itu juga disesuaikan dengan kapasitas produksi Pindad.
Prasetyo menambahkan, mobil dinas Maung akan menggunakan skema beli, bukan sewa. Alhasil, kendaraan dinas itu akan menjadi investasi negara. Adapun mobil dinas lama menteri yang digunakan saat ini bakal dipikirkan beriringan nanti. ***