Kadin Siap Sukseskan Program MBG dan 3 Juta Rumah 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie memberikan keterangan pers usai Rapat Pengurus Harian Kadin Indonesia di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Ist

JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan, Kadin Indonesia siap menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG) dan program pembangunan 3 juta rumah murah per tahun yang tengah digulirkan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Anindya Bakrie, untuk menyukseskan program MBG, salah satu upaya Kadin Indonesia adalah membangun dapur MBG yang hingga kini  baru tersedia 500 dapur dari target 11.000.

“Tadi ada masukan dari teman-teman Kadin Institute untuk membuat tutorial membuat dapur MBG, misal lebarnya 800 m2, biayanya Rp 2-3 miliar,” ujar Anindya saat ditemui usai rapat dengan 96 jajaran Kadin yang terdiri atas Wakil Ketua Umum Koordinator dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025).

Anindya Bakrie mengungkapkan, Kadin sudah melakukan studi banding untuk memastikan kesuksesan program MBG. Alhasil, para anggota Kadin di daerah bisa langsung menerapkannya.  Misalnya bagaimana menghitung skala keekonomian masing-masing item, seperti sayur, daging, telur, dan beras.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie bersama pengurus Kadin lainnya usai Rapat Pengurus Harian Kadin Indonesia di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Ist.

 

Ketum Kadin menegaskan, program MBG tidak hanya akan berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga sektor-sektor lainnya, seperti transportasi, industri kemasan, katering, perbankan, dan lain-lain. Dengan demikian, program MBG akan menggerakkan roda perekonomian secara masif di daerah.

Itu sebabnya, ia berharap para anggota Kadin di daerah bisa berpartisipasi dalam program tersebut.  “Kami berharap pada Maret mendatang Kadin sudah bisa berpartisipasi. Tentu ini fokusnya kepada teman-teman di Kadin provinsi dan para pengusaha di daerah, bukan untuk pengusaha besar di Jakarta,” tegas dia.

Program 3 Juta Rumah

Anindya Bakrie menjelaskan, selain program MBG, pertemuan itu membahas program pembangunan 3 juta rumah murah per tahun yang sedang dilaksanakan pemerintah.

Sebagai mitra strategis pemerintah, menurut  Anindya,  Kadin Indonesia bakal mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang terdiri atas 2 juta unit di perdesaan dan 1 juta di perkotaan. “Teman-teman dari Kadin Provinsi juga bisa berpartisipasi dalam program ini,” kata dia.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie berbincang dengan WKU Kadin Indonesia bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Aryo Djojohadikusumo usai Rapat Pengurus Harian Kadin Indonesia di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Ist

 

Anin optimistis program pembangunan  3 juta unit rumah akan mampu menjadi stimulan bagi perekonomian karena sektor properti memiliki hampir 200 industri ikutan. “Kalau tidak salah, untuk batu bata saja, setiap satu rumah membutuhkan 4.500 bata,”  tutur dia.

Anindya menambahkan, pertemuan itu juga membahas  investasi dan perdagangan. Kadin Indonesia ingin menjadi mitra pemerintah yang tengah mengimplementasikan berbagai komitmen investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), salah satunya dari China.

“Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja kembali dari China. Jadi, kami  ingin menjadi mitra pemerintah di bidang ini,” ujar dia.

Investasi, kata Anindya Bakrie, sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, baik dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan penerimaan negara, maupun menarik devisa.

Anindya Bakrie juga merespons positif bergabungnya Indonesia dengan BRICS, aliansi negara-negara ekonomi besar, yang kini beranggotakan 11 negara. Bergabungnya Indonesia dengan BRICS akan membuka akses pasar baru.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie didampingi WKU Kadin Indonesia bidang Organisasi dan Komunikasi, Erwin Aksa saat memimpin Rapat Pengurus Harian Kadin Indonesia di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Ist

 

Meski demikian, Anin berharap pemerintah tetap dapat menjaga hubungan dengan Amerika Serikat (AS), terutama  di bidang investasi, industri, dan perdagangan.

Anindya menambahkan, secara prinsip Indonesia adalah negara nonblok sehingga mempunyai hak yang sama  untuk mengakses pasar-pasar baru (pasar nontradisional).

“Tinggal bagaimana menjelaskannya. Karena Indonesia juga mesti maju, mesti berkembang, dan kita tidak berpolitik, kecuali ingin memperluas dan memperkuat perekonomian kita,” tandas Anindya.

Anindya Bakrie menekankan pentingnya memperluas pasar produk dalam negeri ke negara-negara anggota BRICS, seperti  India, Afrika Selatan, dan Brasil, mengingat mereka adalah pasar yang besar. Namun, AS tak bisa diabaikan karena potensi pasarnya yang juga besar. ***

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post