JAKARTA, kadin.co – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak para investor Inggris Raya (United Kingdom/UK) meningkatkan investasi dan berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia di berbagai sektor, di antaranya sektor kesehatan, pendidikan, energi, dan infrastruktur.
“Kami mengajak para pengusaha UK melihat potensi berbagai sektor di Indonesia,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie usai menggelar pertemuan dengan perwakilan delegasi Inggris Raya (United Kingdom/UK) di Ritz Carlton Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Anindya mencontohkan sektor kesehatan. Populasi Indonesia yang mencapai 281,6 juta jiwa (data BPS hingga pertengahan 2024) adalah potensi yang sangat besar bagi para investor Inggris Raya di bidang kesehatan.
“Apalagi Presiden Prabowo baru saja meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat. Populasi kita yang sangat besar merupakan database yang luar biasa,” ujar dia.

Selain di sektor kesehatan, menurut Anindya, pihaknya mengajak para pengusaha Inggris Raya menjalin kerja sama di sektor pendidikan. “Kami juga berbicara mengenai edukasi, terutama untuk melatih tenaga kerja dari Indonesia agar lebih berdaya saing,” tutur dia.
Ketum Kadin Anindya menambahkan, banyak hal yang didiskusikan dengan perwakilan delegasi Inggris. Langkah ini diharapkan dapat membantu pemerintah menjaring lebih banyak investasi dan menjalin kerja sama dengan negara-negara lain.
Anindya menjelaskan, pertemuan dengan perwakilan delegasi Inggris Raya merupakan bagian dari agenda rutin Kadin sebagai mitra pemerintah.
Pertemuan itu, kata Anindya, juga sebagai tindaklanjut pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, beberapa waktu silam.
“Nah, di situ banyak sekali penjanjian yang ditandatangani, salah satunya dengan BP di sektor energi, nilainya sekitar US$ 8 miliar. Jadi, kita terus mengajak investor Inggris Raya berinvestasi di sektor-sektor potensial, termasuk sektor energi, khususnya energi terbarukan,” papar dia.
Investasi Bidang Infrastruktur
Kecuali di sektor-sektor tersebut, menurut Anindya Bakrie, Kadin mengajak para investor Inggris Raya menanamkam modal di bidang infrastruktur.
Menurut Anin, peluang investasi Inggris Raya di bidang infrastruktur Indonesia terbuka lebar. “UK itu kan terkenal dengan dana pensiunnya dan mutual funds-nya yang sangat besar di Stock Exchange London. Itu peluang yang dapat kita manfaatkan, mereka bisa menginvestasikan dananya di sini,” ujar Anindya.

Anindya Bakrie berharap investasi dari Inggris Raya dan negara-negara lainnya terus meningkat. Dengan masuknya investasi asing, pertumbuhan ekonomi nasional dapat terakselerasi, mengingat investasi langsung berkontribusi sekitar 29% terhadap distribusi produk domestik bruto (PDB) pengeluaran.
Dengan begitu pula, angka pengangguran dan kemiskinan akan terpangkas, nilai tukar lebih terjaga, dan penerimaan negara meningkat.
“Ya mudah-mudahan, karena tugas kami di Kadin kan membuka pasar, untuk perdagangan, mencoba menarik investasi yang pada akhirnya bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas,” tegas Anindya.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya mengatakan, ada empat negara yang menyatakan minatnya untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
“Negara-negara sahabat kita di Asia, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah sudah menunjukkan keinginan dan niat baiknya berinvestasi di Indonesia, menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur,” tutur AHY saat ditemui di Universitas Pertahanan RI, Kabupaten Bogor, Jumat (24/1/2025) lalu.
AHY menjelaskan, pemerintah harus memastikan hubungan bilateral tetap terjalin dengan negara-negara asal para investor tersebut.
“Ini menjadi modal awal kita. Tidak bisa kita menghadirkan investasi tanpa ada rasa percaya dan keyakinan. Karena itu, kepastian hukum, hak atas tanah, kemudian regulasi dan peraturan yang benar-benar mempermudah dan mempercepat proses investasi, itu yang diharapkan para investor,” papar AHY. ***