JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie meminta para pemuda tidak menganggap sederhana visi Indonesia Emas 2045 yang tinggal dua dekade lagi. Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 hanya bisa dicapai lewat kerja keras dan kerja cermat.
“Percayalah, 20 tahun itu cepat sekali. Saya masih ingat masa-masa 20 tahun yang lalu. Apa yang terjadi hari ini, 20 tahun lagi, Anda semua akan ingat. Jadi, nikmatilah semuanya secara baik, sedang susah maupun senang. Pasti dalam hidup itu ada naik turun. Kalau sedang naik, ya biasa-biasa saja. Kalau sedang turun, jangan terlalu stres,” ujar Anindya.
Anindya Bakrie mengemukakan hal itu saat menggelar audiensi dengan Rembuk Pemuda di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (12/12/2024). Acara itu dihadiri 24 partisipan Rembuk Pemuda yang dipimpin Aidil Pananrang.
Rembuk Pemuda didirikan Aidil Afdan Pananrang dengan cita-cita mengonsolidasikan para tokoh pemuda di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menciptakan kontribusi nyata agar visi Indonesia Emas 2045 terwujud.
Hashim Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo adalah sosok sentral yang menginspirasi pergerakan ini. Hashim dan Rahayu masing-masing menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan dan Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda.
Selain meminta tidak menganggap sederhana visi Indonesia Emas 2045, Ketum Kadin Anindya Bakrie berpesan kepada para pemuda agar membina pertemanan. “Pertemanan itu sangat penting. Karena itulah yang akan sekali lagi menemani kita semua ketika sedang naik atau turun,” tegas dia.
Anindya juga wanti-wanti berpesan agar para pemuda terus bekerja keras untuk mencapai cita-citanya, termasuk untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita bangsa Indonesia melesat di atas US$ 30.300 dibanding tahun lalu US$ 4.919. Target itu akan dicapai saat bangsa ini merayakan 100 tahun kemerdekaan pada 2045.
“Kita harus kerja keras, kerja keras, dan kerja keras. Tentu kerja keras dan kerja cermat,” tandas Anindya Bakrie.
Menurut Anindya, Kadin Indonesia sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi strategis, termasuk dengan Rembuk Pemuda. Apalagi Kadin ada di 38 provinsi dan memiliki jaringan sampai kabupaten/kota.
“Para partisipan di Rembuk Pemuda bisa menjadi ‘Kadin muda’. Tentu kita juga punya asosiasi dan himpunan, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan lain-lain. Dengan senang hati kami carikan formatnya untuk berkumpul, bekerja sama, dan saling membantu,” tutur Anindya.
Sinergi Kadin-Rembuk Pemuda
Sementara itu, Founder Rembuk Pemuda, Aidil Pananrang mengungkapkan, Rembuk Pemuda memiliki aspirasi bagaimana caranya agar semua anak muda bisa difasilitasi berdasarkan minat dan bakatnya.
“Dalam hal ini dengan Kadin Indonesia, Bang. Mohon arahan dan petunjuk. Kami sangat menantikan, Bang. Kami sangat berharap ada sinergi yang bisa dilakukan antara Kadin Indonesia dan Rembuk Pemuda,” kata Aidil.
Aidil menambahkan, untuk mendorong semangat entrepreneurship di kalangan pemuda guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, pihaknya berharap dapat dimentori menjadi pengusaha.
“Mengingat kami ada di 24 provinsi, yang paling kami harapkan adalah bagaimana caranya Rembuk Pemuda bisa jadi enabler bagi Kadin juga, Bang. Untuk penetrasi ke bawah dan membantu anak muda,” tutur Aidil.
Mengusung slogan “Berembuk, Beraksi, dan Berdampak”, Rembuk Pemuda menjadi gerakan kepemudaan yang kian masif di tataran akar rumput para pemuda. Rembuk Pemuda dimotori para tokoh-tokoh pemuda yang bergerak untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Rembuk Pemuda juga diharapkan menjadi kapal besar pemuda Indonesia dalam mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. ***