JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan, Indonesia semakin atraktif di mata para investor, baik investor domestik maupun asing, sebagai salah satu negara tujuan favorit investasi.
Saat ini, rating Indonesia berdasarkan Standard & Poor’s (S&P) berada di level BBB atau satu level di atas layak investasi (investment grade). Di luar itu, ada faktor lain yang membuat Indonesia atraktif di mata investor asing.
“Indonesia menjadi pembicaraan waktu di World Economic Forum (WEF) Davos (Swiss), Amerika, dan India. Indonesia atraktif di mata investor asing karena kestabilan, keberlanjutan, kepemimpinan, dan ease of doing business,” kata Anindya usai bertemu anggota Parlemen Britania Raya (UK), di Aryaduta Hotel, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Anindya Bakrie mengakui, masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi sebagai negara tujuan investasi, seperti menjalin lebih banyak kerja sama dengan negara-negara mitra atau negara-negara sahabat. “Kerja sama dengan Inggris, misalnya, itu sangat positif karena akan memperluas pasar kita di Eropa,” ujar dia.

Inggris, menurut Anindya, punya kekuatan sebagai negara industri. Tetapi karena keluar dari Uni Eropa, Inggris membutuhkan lebih banyak mitra perdagangan dan investasi. “Inggris juga perlu melabarkan sayapnya secara geopolitis di Asia Pasifik atau bisa disebut Indo-Pasifik,” tandas dia.
Indonesia Pilihan Tepat
Sementara itu, Member of Parliament for Beverley and Holderness UK, Graham Charles Stuart mengatakan, menjalin kerja sama dengan Indonesia adalah pilihan yang tepat. Indonesia adalah raksasa tidur yang sedang menuju kebangkitan.
“Indonesia adalah raksasa tidur. Indonesia punya populasi 280 juta dan ekonomi yang stabil dengan rata-rata pertumbuhan 5% lebih. Selain itu, Presiden (Prabowo Subianto) memiliki visi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat,” tegas dia.
Dengan demikian, menurut Graham Charles Stuart, Indonesia sangat penting, baik secara ekonomi maupun geopolitik. “Karena itulah, sangat penting bagi kami untuk bekerja sama dengan Indonesia,” ujar dia.
Dia menjelaskan, Parlemen UK juga mendukung Indonesia bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

“Saya pikir, dunia akan menjadi lebih kecil. Bagi Indonesia dan UK sekarang, kita adalah rekan, kita ingin bekerja sama secara lebih dekat dan lebih erat. Jika kita melakukannya, kedua negara akan beruntung,” tutur Stuart.
Perdagangan Naik 33%
Pada 2022, perdagangan bilateral antara Britania Raya dan Indonesia meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu mencerminkan kian kuatnya hubungan ekonomi kedua negara. Pada 2024, Britania Raya dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan membentuk Kemitraan Strategis yang bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral.
Pada September 2024, Britania Raya dan Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai mineral strategis, dengan fokus pada dialog kebijakan, ketahanan rantai pasok, dan pengolahan berkelanjutan.
Kemudian, pada November 2024, perusahaan migas Inggris BP dan mitranya mengumumkan investasi US$ 7 miliar dalam proyek penangkapan karbon dan pengembangan ladang gas di wilayah Papua, dengan tujuan membuka tambahan sumber daya gas 3 triliun kaki kubik.

Keterangan pers Kadin Indonesia menyebutkan, kunjungan British Group Inter-Parliamentary Union (BGIPU) pekan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral setelah Pemilihan Umum Britania Raya pada 7 Juli 2024.
Delegasi BGIPU terdiri atas tujuh anggota, termasuk empat anggota Parlemen dari House of Commons, dua anggota dari House of Lords, serta satu staf Sekretariat BGIPU. Kunjungan ini memiliki arti khusus karena merupakan delegasi resmi pertama BGIPU ke Indonesia sejak 2012.
Kunjungan ini selaras dengan strategi pemerintahan baru Partai Buruh Britania Raya, yang memenangi mayoritas parlemen dengan memperoleh 411 dari 650 kursi. Dengan 50% anggota parlemen merupakan wajah baru, pemerintahan Partai Buruh menempatkan Indonesia sebagai mitra prioritas, terutama dalam memperkuat kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, kunjungan ini menegaskan kembali komitmen Britania Raya untuk berperan lebih aktif sebagai Mitra Dialog ASEAN.
Diskusi dalam pertemuan tersebut berfokus pada isu-isu utama, termasuk arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, pertahanan dan keamanan, pendidikan tinggi, pariwisata, pengembangan infrastruktur, konservasi lingkungan, investasi energi terbarukan, mitigasi perubahan iklim—termasuk tantangan deforestasi—ketahanan terhadap bencana, pembangunan berkelanjutan, serta hubungan internasional.
Diskusi itu selaras dengan visi yang telah ditetapkan Presiden Prabowo dan Perdana Menteri, Sir Keir Starmer dalam pertemuan mereka di London pada 21 November 2024, guna memperkuat kemitraan strategis. ***