Bakal Hadir di WEF Davos, Kadin Bawa Misi Mulia 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie (kedua kanan) didampingi WKU Kadin Indonesia saat berfoto bersama Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore (ketiga kanan) dalam Audensi Kedutaan Besar Pakistan bersama Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Foto: Ist

JAKARTA, kadin.co – Kadin Indonesia dijadwalkan hadir dalam perhelatan World Economic Forum (WEF) 2025 pada 20-25 Januari di Davos-Klosters, Swiss. Kadin membawa sejumlah misi mulia.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, salah satu misi Kadin adalah membantu pemerintah menarik investasi sebanyak mungkin ke dalam negeri.

Ya (akan hadir), jadi di WEF kami sudah berpartisipasi lebih dari 10 tahun setiap tahunnya. Misinya adalah satu, Indonesia itu open for business,” ujar Anindya Bakrie di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie pada acara Indonesia Digital Economy Forum 2024, di Jakarta, Jumat (13/12/2024). Foto: Ist.

 

Kadin Indonesia, kata Anin, sangat terbuka untuk investasi. Karena itu, Kadin siap melakukan apa pun agar iklim investasi di Tanah Air tetap kondusif.

Kadin, menurut Anindya Bakrie, juga ingin mempertegas posisi Indonesia yang siap untuk berdagang. “Dari sisi ekspor ingin kami tingkatkan, membuka akses pasar. Ini juga yang ketiga, membangun industri dalam negeri,” tutur dia.

Ketum Kadin menegaskan, investasi atau perdagangan yang tengah diupayakan Kadin bersama pemerintah ditujukan untuk memperkuat industri dalam negeri. “Kehadiran Kadin di WEF 2025 sekaligus untuk mempromosikan pariwisata di Tanah Air,” ucap dia.

Anindya mengemukakan, Kadin dan pemerintah juga ingin mempromosikan berbagai potensi ekonomi, termasuk turisme, ke acara WEF Davos. “Sebab, di sanalah para pemimpin dunia, terutama bisnis dan politik, hadir,” ujar  Anindya.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie. Foto: Ist.

 

Meski sama-sama negara berkembang, kata Anindya, kedua negara tidak hanya berpeluang meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga persahabatan perdagangan.

“Ini sangat penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Bukan saja China, Amerika, tapi juga akses pasar baru. Pakistan itu salah satu yang kita monitor dan ingin dikembangkan,” papar dia.

Anindya Bakrie menambahkan, kerja sama kedua negara di bidang ekonomi bukan hanya untuk para  pemain besar, tapi juga pemain menengah, bahkan udaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post