Sektor Pekerja Migran Berpotensi Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie pada acara roundtable discussion dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef di Hotel St Regis Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Ist

JAKARTA, kadin.co – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membidik peluang kerja sama pengembangan sektor pekerja migran dengan Kerajaan Arab Saudi. Sektor pekerja migran berpotensi menjadi mesin pertumbuhan alternatif bagi ekonomi Indonesia ke depan.

“Pengembangan sektor pekerja migran akan menjadi alternatif mesin pertumbuhan ekonomi kita ke depan. Arab Saudi adalah salah satu penggerak utamanya karena di sana ada 4-5 juta pekerja migran Indonesia (PMI),”  kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie.

Anindya mengemukakan hal itu usai memimpin para pengusaha Kadin pada acara roundtable discussion dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef di Hotel St Regis Jakarta, Kamis (17/4/2025).

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie pada acara roundtable discussion dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef. Foto: Ist

 

Menurut Anindya Bakrie, Kadin memiliki perhatian khusus terhadap program peningkatan kompetensi (upskilling) para PMI. Kadin berharap dapat berkontribusi bagi pengembangan PMI berketerampilan khusus, tidak hanya menyasar jenis pekerja domestik atau domestic workers (asisten rumah tangga dan sejenisnya).

“Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga supaya mereka tidak mendapat kekerasan, tapi juga memperoleh pendapatan lebih dan ilmu lebih,” ujar Anindya.

Anindya Bakrie juga mengungkapkan, Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Alkhorayef mengajak para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia untuk berinvestasi di berbagai sektor.

“Para pengusaha Indonesia cukup antusias menyambut peluang kerja sama dan investasi yang ditawarkan Arab Saudi,” tutur dia.

Dalam diskusi itu, kata Anindya Bakrie, kedua pihak sempat menyinggung peluang kerja sama di sektor sumber daya mineral dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan  (artificial intelligence/AI).

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. Foto: Dok Kadin

 

“Tadi saya lihat ada pertanyaan dari Mas Adri Martowardjojo (Bos MMS Group). Dia tanya, contohnya mineral apa yang dibutuhkan sehingga kita bisa bekerja sama. Lalu ada pertanyaan dari petrochemical, dari Grup Chandra Asri. Kalau kita banyak impor bahan baku, kenapa tidak bangun bersama produksi di sini?” papar dia.

Anindya menambahkan, selain dari kalangan pengusaha, diskusi dengan pelaku industri Arab Saudi diikuti perwakilan akademisi lokal. Salah satunya dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Tadi ada pertanyaan dari ITB,  apa yang bisa dikerjasamakan dari sisi AI. AI itu kan masa depan dan membutuhkan banyak uang. Kalau kita punya segmen yang pasti,  misalnya  masyarakat muslim, ya potensinya besar,” tandas dia.

Ketum Kadin mengemukakan,  Kerajaan Arab Saudi diharapkan mendorong para investor negara itu untuk menanamkan modal pada proyek-proyek investasi di Indonesia.

 

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. Foto: Ist

 

CEO Bakrie & Brothers itu menjelaskan, Kadin akan menindaklanjuti peluang kerja sama dan investasi dengan kerajaan Arab Saudi dan para pelaku industrinya.

Anin mengapresiasi langkah Kerajaan Arab Saudi yang aktif menawarkan peluang investasi kepada para pengusaha Indonesia. “Tentunya kami ingin sekali supaya manfaat ini dirasakan di Kadin tingkat daerah dan asosiasi-asosiasi,” ucap dia.

MoU dengan kementerian P2MI

Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding sepakat menjalin kesepakatan dan meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU)  dengan Kadin.

Karding mengungkapkan, Kementerian P2MI/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ingin mengajak Kadin bekerja sama membahas isu soal pekerja migran Indonesia.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie dan jajaran pengurus Kadin Indonesia lainnya usai beraudiensi dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Jakarta, baru-baru ini. Foto: Dok Kadin Indonesia

 

“Kadin dan kementerian kami memiliki tujuan yang sama, yaitu menginginkan satu solusi terhadap penciptaan lapangan kerja,” tutur Karding usai menerima audiensi Kadin di kantor Kementerian P2MI/BP2MI, Jakarta, Senin (17/2/2025).

MoU bersama Kadin, kata Menteri P2MI, diharapkan dapat segera diimplementasikan. MoU itu meliputi, pertama,  menekan angka sektor domestic workers dari sata ini 80% menjadi 60%. Kedua, meningkatkan remitansi.

“Kalau kemarin remitansi misalnya mencapai Rp 221 triliun per tahun, setelah kerja sama dengan Kadin diharapkan naik  menjadi Rp 300-400 triliun,” tandas dia. ***

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadin Newsletter