JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan, Kadin Indonesia kompak dan solid. Kadin siap menjadi mitra strategis pemerintah dan mengegolkan Asta Cita yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Alhamdulillah Pak Wapres, tanggal 16 Januari lalu, Pak Presiden Prabowo hadir di Munas Konsolidasi Pesatuan, di mana saya terpilih menjadi ketua umum, dan di sini ada Pak Arsyad Rasyid, Ketua Dewan Pertimbangan. Kami bersama-sama memastikan Kadin solid, teguh, dan kompak,” tegas Anindya di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam acara buka puasa bersama “Bersatu dalam Kebaikan” di Jakarta International Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Menurut Anindya Bakrie, tanpa persatuan, sulit bagi Kadin untuk berbuat kebaikan. Setelah pesatuan tercapai, semua bisa berlomba-lomba membuat kebaikan. “Yang paling penting juga bahwa Kadin adalah mitra strategis pemerintah. Artinya, wajib hukumnya kami mendampingi pemerintah dan optimistis,” ujar dia.
Ketum Kadin Indonesia mengapresiasi kerja menteri Kabinet Indonesia Maju yang tetap produktif di tengah efisiensi anggaran. “Kami optimistis, dengan kerja keras, program-program pemerintah dapat dilaksanakan dan membuahkan hasil yang optimal,” tandas dia.
Anindya juga menyambut baik terjalinnya kerja sama antara Kadin dan pemerintah yang telah dituangkan dalam sejumlah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU). “Semua MoU ini terkait dengan empat quick wins Kadin,” tutur dia.

Keempat program yang cepat membuahkan hasil (quick wins) itu, kata Anindya Bakrie, adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), cek kesehatan gratis, pembangunan 3 juta rumah murah layak huni per tahun, dan program pemberdayaan tenaga kerja migran.
Bangun 100 SPPG
Anindya menjelaskan, keempat quick wins tersebut sangat strategis. Program MBG, misalnya, sangat krusial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Program MBG juga bisa menggerakkan ekonomi, terutama di perdesaan, sehingga bakal menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, kami telah menekan MoU dengan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), juga dengan Menteri Pertanian dan Menteri Kooperasi,” ucap dia.

Anindya menambahkan, program MBG dan program-program lainnya yang digulirkan pemerintah harus didukung karena bertujuan mulia, yaitu menyejahterakan masyarakat. Itu sebabnya, Kadin berpartisipasi di dalam program-program tersebut.
Kadin Indonesia, menurut Anindya Bakrie, akan membangun 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai proyek percontohan (pilot project). “Kalau jumlah yang dibutuhkan pemerintah kan banyak sekali, 30 ribu. Tapi kalau kami bisa membangun 100 SPPG dan bisa mendapatkan ilmu dari sisi rantai pasok, saya rasa lumayan sekali,” ujar dia.
Anindya mengungkapkan, pilot project pembangunan 100 SPPG ditargetkan rampung sebelum 17 Agustus. Bukan tidak mungkin jumlah SPPG yang dibangun Kadin akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. “Sebelum 17 Agustus kita akan buat, dari situ kita akan gandakan,” tandas dia.

Genjot Industri Padat Karya
Sementara itu, Wapres Gibran Rakabuming Raka dalam pidatonya mengemukakan, para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kadin juga memiliki peran strategis dalam menjaga iklim investasi di Tanah Air,” kata dia.
Wapres berpesan agar para pengusaha Kadin menggenjot industri padat karya. “Saya mohon Bapak-Ibu untuk terus fokus pada industri-industri yang padat karya dan berorientasi ekspor,” ujar dia.

Selain fokus terhadap industri padat karya, kata Gibran, para pengusaha Kadin perlu terus memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Saya juga pesan Bapak-Ibu untuk selalu memberdayakan petani, nelayan, dan UMKM,” tegas dia.
Wapres mengatakan, para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia dapat terus berkontribusi bagi kemajuan sektor industri di Tanah Air. “Saya juga berpesan Bapak-Ibu untuk terus mendukung kemajuan teknologi dan yang paling penting mendukung hilirisasi industri,” tandas dia.
Koperasi Desa Merah Putih
Buka Puasa Bersama Kadin Indonesia dihadiri ribuan pengurus dan anggota dari seluruh Indonesia. Acara itu juga dihadiri sejumlah petinggi negara, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menkop Budi Arie Setiadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menag Nasaruddin Umar, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Hadir pula Ketua Dewan Kehormatan Kadin yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Anggota Dewan Kehormatan Kadin Aburizal Bakrie, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.

Dalam kesempatan itu, Kadin Indonesia dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) menandatangani MoU tentang sinergi program untuk mewujudkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Kadin juga menandatangani MoU dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian P2MI, dan Kemenkes.
Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, Kadin Indonesia menyambut rencana pembangunan 70 ribu koperasi di seluruh Indonesia. Kadin siap menindaklanjuti kerja sama tersebut.

“Koperasi ini kan salah satu pilar Kadin, selain BUMN, swasta, dan UMKM. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kadin untuk kerja sama ini,” kata Anindya Bakrie.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian lebih terhadap koperasi. Ide pembangunan Koperasi Desa Merah Putih muncul untuk melindungi masyarakat desa dari jeratan rentenir dan sistem ekonomi yang tidak adil. ***