Ketum Kadin Anindya Bakrie Dampingi Presiden Prabowo Berdialog dengan PM Malaysia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada pertemuan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim di sela APEC CEO Summit 2024 di Gran Teatro Nacional, Lima, Peru, Kamis (14/11/2024) waktu setempat. Foto: Ist.

JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum (Ketum) Kadin  Indonesia,  Anindya Bakrie mendampingi Presiden Prabowo sebagai representasi dunia usaha pada pertemuan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim di sela APEC CEO Summit 2024 di  Lima, Peru, Kamis (14/11/2024) waktu setempat.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan keyakinannya pada sebuah proses kolaborasi atau kerja sama, termasuk negosiasi seperti yang telah dilakukan para pemimpin terdahulu, lewat apa yang disebut  ‘Cara Asia’.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie (tengah) menjadi pembicara dalam acara APEC CEO Summit 2024 di Lima, Peru. Foto: Istimewa.

 

“Cara Asia adalah bertemu, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mencari dasar dan solusi atas perbedaan yang muncul. Terkadang kita juga harus berkompromi,” ujar Presiden Prabowo dalam  konferensi pers yang didampingi  Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie dan PM Malaysia, Anwar Ibrahim.

Pada ajang yang sama, Presiden Prabowo Subianto juga mengakui, saat ini terjadi ketegangan geopolitik. Namun, ia optimistis para pemimpin negara-negara besar akan mengedepankan kebaikan bersama.

“Saat ini kita mengalami ketegangan geopolitik, tetapi saya optimistis terhadap kepentingan kemanusiaan. Saya percaya bahwa para pemimpin negara besar di dunia pada akhirnya akan selalu memilih kebaikan bersama,” tegas Prabowo.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie berpidato pada APEC CEO Summit 2024 di Lima, Peru. Foto: Istimewa.

 

Presiden Prabowo mengungkapkan, persaingan akan selalu ada. Namun, ia mengingatkan bahwa bumi semakin kecil,  dihuni manusia penuh dengan terobosan teknologi luar biasa yang menuntut para pemimpin lebih bijak, sabar, dan akomodatif.

“Karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, tetapi kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat,” tandas Prabowo. ***

 

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pop up KADIN