100% Data Center DCII Dibikin Anak Bangsa, Ketum Kadin: Talenta Indonesia Tak Kalah dari Pemain Global

Dari kiri ke kanan: Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk Marina Budiman, Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Muhammad Rachmat Kaimuddin, serta Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Perumahan dan Sarana dan Prasarana Permukiman Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Ronny Ariuly Hutahayan dalam acara Grand Opening JK6 Data Center yang dibuka oleh DCI Indonesia di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengapresiasi data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang 100% dibuat anak bangsa. Dibangun talenta lokal, data center DCII tak kalah dari pemain global.

“Upaya DCII yang terus mengembangkan pusat data lewat talenta-talenta anak bangsa dapat menghadirkan kewibawaan digital Indonesia. Kami berharap DCII terus berkembang dan meningkatkan keamanan digitalnya,” kata Anindya usai acara peluncuran pusat data JK6 milik DCII di kawasan industri MM2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (3/6/2025).

Acara peluncuran data center (pusat data) DCII antara lain dihadiri Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri, Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk Marina Budiman, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.

 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie (kiri) dan Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk, Otto Toto Sugiri (kanan) di sela-sela acara Grand Opening JK6 Data Center PT DCI Indonesia Tbk di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

 

Hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Muhammad Rachmat Kaimuddin serta Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Perumahan dan Sarana dan Prasarana Permukiman Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Ronny Ariuly Hutahayan.

Menurut Anindya Bakrie, bisnis data center sangat prospektif mengingat besarnya populasi Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa. “Data center diperlukan di segala sektor. Apalagi di era digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) saat ini,” ujar dia.

Anin menambahkan, kemampuan strategis yang dimiliki data center dapat menjadikan kegiatan bisnis lebih efisien dan kompetitif.  “Kadin Indonesia mendukung. Kami  berharap berbagai data dan informasi dari luar negeri yang masuk ke pusat data dapat dikembangkan. Tentu keamanan datanya  juga mesti terjamin,” papar Anin.

Kebijakan Harus Disesuaikan

Sementara itu, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pengembangan data center  sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Untuk itu, perlu kebijakan dan strategi yang baru untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

 

Dari kiri ke kanan: Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk Marina Budiman, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri memotong pita sebagai tanda peresmian gedung baru JK6 Data Center milik DCI Indonesia di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

 

“Kita harus beradaptasi pada realitas baru. Kita juga harus memiliki policy dan strategi yang tepat, tidak boleh tertinggal terlalu jauh karena teknologi akan terus berkembang,” kata AHY.

AHY mengemukakan, semua pemangku kepentingan perlu melakukan pendekatan yang inovatif, alih-alih konservatif atau secara bisnis biasa (business as usual). “Kami mengapresiasi langkah DCII yang visioner dengan mengembangkan pusat data dan menjadi pemain pusat data di Tanah Air saat ini,” ujar dia.

AHY mengaku bangga atas pencapaian DCII yang kini memiliki pusat data berkapasitas total 119 megawatt. Kapasitas ini diharapkan terus bertambah dengan dukungan SDM lokal yang mumpuni.

“Saya rasa ini yang harus kita dukung bersama-sama karena bukankah kemandirian digital yang akan kita tuju? Jadi, selain kemandirian di bidang pangan, energi, air bersih, juga ada kemandirian digital,” tegas dia.

Indonesia, menurut AHY, memiliki potensi besar untuk bertransformasi dalam kemandirian digital. AHY yang sempat berkunjung ke markas Nvidia di Silicon Valley, California, AS, mengaku mendapatkan pengakuan yang menyebut Indonesia sebagai salah satu pemain besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

 

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam acara Grand Opening JK6 Data Center PT DCI Indonesia Tbk di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

 

“Mereka (Nvidia) mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar dan menentukan. Itu terutama terjadi bila dari 280 juta populasi, 220 juta di antaranya adalah pengguna aktif internet,” tutur dia.

Kendati demikian, AHY mengingatkan bahwa suplai kebutuhan energi untuk data center mesti diarahkan ke energi baru dan terbarukan (EBT). “Penting pula untuk melakukan daur ulang komponen yang dibutuhkan untuk menunjang operasional pusat data. Misalnya dibutuhkan air (untuk pendingin server), kita tidak boleh mengambil kebutuhan air masyarakat setempat,” papar dia.

Selain itu, AHY berharap DCII dapat terus memastikan keamanan dan privasi data pengguna. “Selain membangun kapasitas yang semakin besar, kita pastikan keamanan dan privasi data pengguna tidak dikorbankan,” tandas dia.

Sriwijaya dan Majapahit

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi),  Meutya Hafid menganalogikan upaya DCII membangun pusat data dengan dua kerajaan besar Nusantara, yaitu Sriwijaya dan Majapahit, yang sedang membangun peradaban.

“Arah yang jelas dalam membangun peradaban inilah yang dapat diadopsi untuk mengembangkan industri pusat data. Di balik kemegahan kerajaan-kerajaan itu, kita harus ingat ada arah yang jelas. Ada usaha berkelanjutan,” tutur Meutya.

Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, kata Menkomdigi,  tidak hanya kaya sumber daya alam. Lebih dari itu, para pemimpin Sriwijaya dan Majapahit tahu apa yang ingin diraih. “Lalu yang paling penting, sabar. Membangun tahap demi tahapan,” tegas dia.

Meutya Hafid menjelaskan,  spirit Sriwijaya dan Majapahit itu hadir dalam bentuk baru, yaitu data center yang dikembangkan DCII. Data center mengumpulkan tiap keping informasi dan data untuk memperkuat layanan publik, menghadirkan layanan inovasi, dan menghasilkan manfaat ekonomi.

 

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid memnberikan sambutan dalam acara Grand Opening JK6 Data Center PT DCI Indonesia Tbk di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

 

“Pusat data bukan hanya penopang teknologi, tapi juga penghasil informasi, pembentuk daya saing, dan juga sumber nilai tambah,” tandas dia.

Seperti pusat pengetahuan di Sriwijaya, menurut Meutya, kehadiran data center di Indonesia sangat penting. Berdasarkan laporan KPMG International, konsumsi layanan data center secara global terus meningkat. Pada 2023, data center membutuhkan daya 79 gigawatt dan tahun ini meningkat hingga 90 gigawatt. Kebutuhan daya untuk data center diperkirakan mencapai 180 gigawatt pada 2030.

Menkomdigi mengemukakan, kawasan Asia Pasifik memiliki progres pertumbuhan paling cepat dalam pengembangan data center. Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi pengembangan data center di dunia. “Kapasitas pusat data di Indonesia tumbuh 66%. Ini sinyal positif bahwa pasar kita tumbuh cepat dan menarik minat dunia,” ucap dia.

Meutya menegaskan, industri nasional mulai menunjukkan kesiapan untuk bersaing secara global. “DCI Indonesia menjadi bukti bahwa kita bisa membangun sendiri infrastruktur digital berkualitas dunia. Tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga pengelola utama dari simpul strategis era digital,” ujar dia.

Tahan Gempa hingga 8,5 SR

Presiden Direktur DCII, Otto Toto Sugiri mengungkapkan, JK6 memiliki kapasitas 36 megawatt. Pusat data ini akan melayani berbagai pengguna penyimpanan awan (cloud) global.

“JK6 merupakan pusat data global yang AI-ready dan memiliki komputasi tinggi. Selain itu, JK6 juga memiliki teknologi liquid cooling untuk menjaga operasional dari server bisa tetap terjaga. Juga memiliki ketahanan gempa sampai dengan 8,5 skala Richter (SR),” tutur dia.

 

Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk (DCII), Otto Toto Sugiri saat memberikan sambutan dalam acara Grand Opening JK6 Data Center DCII di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). Foto: Ist

 

Menurut Toto, data center ini bukan hanya menjadi capaian penting perusahaannya. “Pembangunan pusat data ini juga melibatkan total 8.000 pekerja dan kontraktor lokal. Proses pembangunan JK6 menghabiskan durasi 3 juta jam kerja dan menggunakan permodalan dari bank lokal,” papar dia.

Toto menambahkan,  DCII terus mendorong sumber daya manusia (SDM) lokal untuk pengembangan data center-nya. Dengan penambahan data center  ini, DCI Indonesia memiliki total data center sebesar 119 megawatts. Angka ini menjadikan DCI Indonesia sebagai penyedia layanan data center terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar (market share) sebesar 40%. ***

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post

Kadin Newsletter